Bandarlampung (Netizenku.com): Peringati hari toilet sedunia, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), Start Comunity, dan SNV Netherland Development Organisation berkolaborasi menggelar acara bertajuk Ngasik (ngobrol asik mengulik air, sanitasi, dan kebersihan yang inklusif).
Peringatan acara diskusi mengenai sanitasi dan kebersihan tersebut berlokasi di Wood Stairs Cafe, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.
Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Emawati, mengatakan membahas air, sanitasi, dan kebersihan amatlah penting bagi masa depan masyarakat Kota Bandarlampung.
“Kepanikan itu nyata, dampaknya saat ini kita rasakan. Banjir yang dirasakan diakibatkan oleh peralihan musin, saya ambil contoh banjir yang terjadi di Lampung Selatan menyebabkan kerusakan fasilitas sanitasi yang ada di rumah tangga, sehingga membuat cadangan air bersih yang dimiliki terkontaminasi, dan itu dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan meningkat, seperti diare, malaria maupun ispa,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jum’at (18/11).
Ia menuturkan, acara tersebut merupakan bagian dari mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperhatikan sanitasi dan kebersihan yang inklusif.
“Kita kumpul disini setidaknya bagian dari upaya menyuarakan kepada masyarakat untuk lebih peduli air sanitasi dan kebersihan dalam rangka merespon perubahan iklim saat ini,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Sanitarian dari Puskesmas Kedaton Puskesmas, menjelaskan bahwa air sanitasi, dan kebersihan belum menjadi perhatian khusus bagus masyarakat Kota Bandarlampung.
“Kami rutin mensosialisasikan mengenai sanitasi di wilayah kamu, namun sampai saat ini progresnya belum dirasakan. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban sehingga membuang kotorannya ke sungai, dan itu membuat sanitasinya terganggu,” kata dia.
Ia menambahkan, bahwa fasilitas umum di Bandarlampung masih banyak yang belum mendukung sanitasi yang aman.
“Di tempat Puskesmas kami misalnya, sanitasinya sudah bagus, ada jamban, air yang bersih, akan tetapi belum aman karena belum ada fasilitas yang mendukung disabilitas,” tambahnya.
Diketahui, Peserta Ngasik berasal dari Organisasi Kepemudaan, Organisasi Intra Kampus, dan sekumpulan pemuda lainya.(Luki)